Matheus Cunha: Sang Penyerang Serbaguna dan Perjalanan Karirnya di Kancah Eropa

Oct 20, 2025 by talynt.org 130 views

Matheus Cunha: Sang Penyerang Serbaguna dan Perjalanan Karirnya di Kancah Eropa

Matheus Cunha adalah nama yang tak asing lagi bagi para penggemar sepak bola Eropa, sebuah bakat penyerang asal Brazil yang telah meniti karir dengan penuh liku dan prestasi di berbagai liga top benua biru. Dikenal karena fleksibilitasnya, etos kerjanya yang tinggi, dan kemampuan mencetak gol yang apik, Matheus Cunha telah membuktikan dirinya sebagai aset berharga bagi setiap tim yang dibelanya. Dari awal mula yang menjanjikan di Brazil hingga menjadi striker andalan di Bundesliga, La Liga, dan kini Premier League, perjalanan karirnya adalah kisah tentang adaptasi, ketekunan, dan bakat alami yang tak terbantahkan. Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan karir Matheus Cunha, menganalisis gaya bermainnya, serta menyoroti kontribusi signifikan yang telah diberikannya baik di level klub maupun internasional.

Awal Mula dan Potensi Menjanjikan di Brazil

Matheus Cunha, lahir dengan nama lengkap Matheus Santos Carneiro da Cunha pada 27 Mei 1999, di João Pessoa, Brazil, menunjukkan kecintaan dan bakat luar biasa untuk sepak bola sejak usia dini. Seperti banyak bintang Brazil lainnya, ia menghabiskan masa kecilnya di jalanan dan lapangan kecil, mengasah keterampilan yang kelak akan membawanya ke panggung global. Perjalanan profesionalnya dimulai di akademi klub-klub Brazil yang terkenal, di mana ia dengan cepat menarik perhatian pemandu bakat karena kecepatannya, kemampuannya mengolah bola, dan naluri mencetak gol yang tajam. Klub pertamanya yang signifikan adalah Coritiba, salah satu raksasa sepak bola Brazil yang memiliki reputasi kuat dalam mengembangkan talenta muda. Di akademi Coritiba, Matheus Cunha mengalami perkembangan pesat, mempelajari dasar-dasar sepak bola profesional dan mengasah atribut fisiknya. Ia tidak hanya unggul dalam aspek teknis, tetapi juga menunjukkan kecerdasan taktis yang langka untuk usianya, mampu membaca permainan dan menempatkan diri di posisi yang tepat.

Ketika usianya masih sangat muda, ia sudah dianggap sebagai salah satu prospek paling cerah di negaranya. Penampilannya di level junior, baik dalam pertandingan liga maupun turnamen regional, selalu menonjol. Kemampuan Matheus Cunha untuk bermain di berbagai posisi menyerang – baik sebagai striker tunggal, penyerang kedua, maupun pemain sayap – membuatnya menjadi target panas bagi banyak klub Eropa yang selalu mencari bakat-bakat Brazil. Perkembangannya yang pesat ini tidak luput dari perhatian. Klub-klub Eropa mulai mengirimkan pemandu bakat untuk memantau langsung perkembangannya, melihat bagaimana ia beradaptasi dengan tekanan dan tuntutan sepak bola yang semakin kompetitif. Pada akhirnya, kesempatan untuk hijrah ke Eropa datang lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang, menandai babak baru dalam karir Matheus Cunha yang penuh harapan dan ambisi. Keputusannya untuk meninggalkan Brazil di usia muda menunjukkan keberanian dan keyakinan akan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi. Ini adalah langkah krusial yang membentuk fondasi karir profesionalnya dan mempersiapkannya untuk tantangan-tantangan besar di masa depan.

Menapaki Eropa: Dari FC Sion ke Kejayaan RB Leipzig

Langkah pertama Matheus Cunha di Eropa adalah bergabung dengan klub Swiss, FC Sion, pada musim panas 2017. Perpindahan ini mungkin terasa mengejutkan bagi sebagian orang, namun bagi Cunha, ini adalah platform ideal untuk beradaptasi dengan sepak bola Eropa yang lebih taktis dan intens. Di Sion, ia tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan kualitasnya. Dengan cepat, ia menjadi salah satu pemain paling menonjol di Liga Super Swiss, mencetak gol-gol penting dan memberikan assist yang brilian. Musim debutnya di Sion sangat mengesankan, di mana ia berhasil mencetak 10 gol dalam 29 penampilan liga. Penampilan gemilangnya di Sion menarik perhatian klub-klub besar di liga-liga top Eropa, dan salah satunya adalah RB Leipzig dari Bundesliga Jerman.

Pada musim panas 2018, Matheus Cunha membuat lompatan besar dengan bergabung bersama RB Leipzig. Ini adalah langkah yang signifikan dalam karirnya, menempatkannya di salah satu liga paling kompetitif dan dinamis di dunia. Di Leipzig, ia bergabung dengan tim yang dikenal karena filosofi sepak bola menyerang dan pengembangan pemain muda. Meskipun menghadapi persaingan ketat di lini depan, Matheus Cunha secara bertahap berhasil mengukir tempatnya. Ia menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap kecepatan dan intensitas Bundesliga. Salah satu momen paling ikonik dalam karirnya di Leipzig adalah golnya yang luar biasa melawan Bayer Leverkusen pada April 2019, di mana ia melakukan dribble yang fantastis dari tengah lapangan, melewati beberapa pemain lawan, dan menyelesaikan dengan tembakan akurat. Gol ini tidak hanya viral tetapi juga memenangkan penghargaan Goal of the Year Bundesliga. Selain itu, Matheus Cunha juga menjadi terkenal karena gol ‘Rabona’ indahnya di Liga Europa melawan Apollon Limassol. Di Leipzig, ia menunjukkan kemampuan serbaguna, bermain baik sebagai penyerang tengah, penyerang kedua, maupun di sayap. Ia total mencetak 9 gol dalam 35 penampilan liga untuk Leipzig, ditambah kontribusi penting di kompetisi piala domestik dan Eropa. Performa konsistennya di Leipzig tidak hanya menegaskan reputasinya sebagai penyerang yang menjanjikan, tetapi juga membuatnya menjadi incaran klub-klub papan atas yang lebih besar, membuka pintu untuk babak berikutnya dalam petualangan Eropanya.

Petualangan di Ibu Kota Spanyol: Babak Atlético Madrid

Setelah tampil memukau di Bundesliga, Matheus Cunha menarik perhatian raksasa Spanyol, Atlético Madrid, yang terkenal dengan pendekatan taktis yang ketat di bawah asuhan Diego Simeone. Pada Agustus 2021, ia secara resmi bergabung dengan Los Rojiblancos, menandatangani kontrak jangka panjang. Kepindahan ke La Liga adalah tantangan baru bagi Cunha, memasukinya ke liga yang dikenal dengan pertahanan yang solid dan kebutuhan akan kecerdasan taktis yang tinggi. Di Atlético, Matheus Cunha harus bersaing dengan penyerang-penyerang top seperti Luis Suárez, Antoine Griezmann, dan João Félix, yang berarti kesempatan bermain reguler tidak datang dengan mudah. Namun, ia tidak gentar. Matheus Cunha dengan cepat menunjukkan etos kerjanya yang luar biasa, beradaptasi dengan tuntutan fisik dan taktis Simeone yang sangat spesifik. Ia sering diturunkan sebagai pemain pengganti, dan setiap kali masuk lapangan, ia memberikan dampak instan dengan energi, tekanan, dan kemampuannya mengganggu pertahanan lawan.

Performa Matheus Cunha yang paling menonjol di Atlético seringkali datang dari bangku cadangan, di mana ia mampu mengubah jalannya pertandingan dengan kecepatan dan kekuatannya. Ia menjadi pemain kunci dalam strategi Simeone untuk menjaga intensitas tim tetap tinggi sepanjang 90 menit. Meskipun tidak selalu menjadi starter utama, kontribusinya sangat berharga. Ia mencetak beberapa gol penting, termasuk gol debutnya yang krusial. Dalam total 54 penampilan untuk Atlético di semua kompetisi, Matheus Cunha berhasil menyumbangkan 7 gol dan 7 assist. Angka-angka ini mungkin tidak setinggi striker lain, namun mengingat perannya yang seringkali sebagai ‘super-sub’ dan sistem Simeone yang kadang-kadang konservatif, kontribusinya sangat signifikan. Ia belajar banyak tentang aspek defensif sebagai penyerang, yang sangat ditekankan oleh Simeone, menjadikannya pemain yang lebih lengkap. Pengalaman di Atlético Madrid membentuk Matheus Cunha menjadi penyerang yang lebih matang, kuat secara fisik, dan cerdas secara taktis, mempersiapkannya untuk babak berikutnya dalam karirnya, kali ini di Liga Primer Inggris, salah satu liga paling menuntut di dunia. Keberadaannya di Atlético, meski singkat, meninggalkan kesan mendalam sebagai pemain yang selalu memberikan segalanya untuk tim.

Menjelajahi Liga Primer: Petualangan dengan Wolverhampton Wanderers

Setelah masa yang intens namun mendidik di Atlético Madrid, Matheus Cunha memutuskan untuk mencari tantangan baru di Liga Primer Inggris, bergabung dengan Wolverhampton Wanderers pada Januari 2023. Perpindahan ini awalnya sebagai pinjaman dengan opsi pembelian permanen, yang kemudian diaktifkan, menunjukkan keyakinan Wolves pada kualitasnya. Liga Primer dikenal sebagai liga yang paling cepat, paling fisik, dan paling kompetitif di dunia, membutuhkan adaptasi yang cepat dan ketahanan mental yang kuat. Matheus Cunha tidak asing dengan tuntutan fisik, berkat pengalamannya di Bundesliga dan La Liga, namun Liga Primer menghadirkan tingkat intensitas yang berbeda. Di Wolves, ia langsung mendapatkan kesempatan bermain reguler, sebuah hal yang ia rindukan di Atlético. Ia dengan cepat menjadi bagian integral dari lini serang tim.

Di bawah manajer Julen Lopetegui dan kemudian Gary O’Neil, Matheus Cunha menunjukkan kemampuannya sebagai penyerang yang dinamis. Ia tidak hanya ditugaskan untuk mencetak gol, tetapi juga berperan penting dalam pembangunan serangan, menekan pertahanan lawan, dan menciptakan ruang bagi rekan setimnya. Fleksibilitasnya memungkinkan ia untuk bermain sebagai penyerang tunggal, bagian dari duet striker, atau bahkan di posisi yang lebih dalam sebagai penyerang kedua. Musim pertamanya dan musim penuh berikutnya di Wolves menunjukkan peningkatan yang stabil dalam kontribusinya. Ia mulai mencetak gol-gol penting dan memberikan assist yang krusial, membantu Wolves meraih hasil positif di liga. Salah satu penampilan paling mengesankannya adalah saat ia mencetak hat-trick melawan Chelsea di Stamford Bridge pada Februari 2024, sebuah pencapaian yang menandai kemampuannya untuk tampil cemerlang di panggung besar. Hingga saat ini, Matheus Cunha telah menjadi salah satu pemain kunci Wolves, dikenal karena kecepatannya, ketangguhannya dalam duel udara, serta kemampuan finishing dan passing-nya. Ia telah beradaptasi dengan baik dengan gaya sepak bola Inggris yang serba cepat, membuktikan bahwa ia bisa bersinar di liga manapun. Kontribusinya terus berkembang, dan para penggemar Wolves berharap Matheus Cunha akan terus menjadi ujung tombak serangan tim untuk tahun-tahun mendatang, menempatkannya sebagai salah satu penyerang paling menarik untuk disaksikan di Liga Primer.

Gaya Bermain dan Kekuatan Utama

Matheus Cunha dikenal sebagai penyerang modern yang memiliki banyak atribut, menjadikannya mimpi buruk bagi para bek lawan. Salah satu kekuatan utamanya adalah fleksibilitas taktis. Ia dapat bermain sebagai penyerang tengah utama (nomor 9), penyerang kedua yang beroperasi di belakang striker, atau bahkan sebagai penyerang sayap. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai peran ini berasal dari kombinasi kecepatan, kekuatan fisik, dan keterampilan teknis yang mumpuni. Ketika bermain sebagai penyerang tengah, Matheus Cunha memiliki naluri mencetak gol yang tajam, mampu menemukan ruang di dalam kotak penalti dan menyelesaikan peluang dengan baik, baik dengan kaki kiri, kaki kanan, maupun sundulan. Ia juga sangat bagus dalam menjaga bola dan membuka ruang bagi rekan setimnya, menunjukkan kecerdasan dalam permainan link-up.

Selain itu, etos kerja Matheus Cunha adalah salah satu yang terbaik. Ia dikenal tanpa lelah menekan pertahanan lawan, membantu tim dalam fase bertahan, dan berlari kembali untuk merebut bola. Aspek ini sangat dihargai oleh para pelatih seperti Diego Simeone, yang menuntut intensitas tinggi dari para pemainnya. Kemampuannya dalam dribbling dan membawa bola juga luar biasa, memungkinkannya melewati bek lawan dengan mudah dan menciptakan peluang untuk dirinya sendiri atau rekan setimnya. Matheus Cunha juga memiliki tendangan jarak jauh yang kuat dan akurat, serta kemampuan dalam mengeksekusi tendangan bebas. Meskipun kadang-kadang ia bisa dibilang kurang konsisten dalam penyelesaian akhir, terutama di awal karirnya, ia terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek ini, terutama sejak bermain di Wolves. Ia adalah penyerang yang tidak hanya menunggu bola di depan gawang, tetapi juga aktif terlibat dalam membangun serangan, menjadikannya pemain yang sangat berharga dalam sistem menyerang yang dinamis. Matheus Cunha adalah paket lengkap yang terus berkembang, membuat para penggemar dan pengamat sepak bola menantikan kontribusinya yang lebih besar di masa depan.

Karir Internasional: Membela Panji Brazil

Perjalanan Matheus Cunha di kancah internasional adalah cerminan dari bakatnya yang luar biasa dan konsistensinya di level klub. Ia telah mewakili Brazil di berbagai tingkatan usia, menunjukkan potensinya sejak dini. Puncaknya datang ketika ia menjadi bagian penting dari tim nasional Brazil U-23 yang memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 (yang diselenggarakan pada 2021). Di turnamen tersebut, Matheus Cunha menjadi salah satu bintang, mencetak gol-gol krusial, termasuk gol di final melawan Spanyol, yang membantu Brazil mengamankan medali emas. Penampilannya yang memukau di Olimpiade menegaskan statusnya sebagai salah satu prospek penyerang terbaik di Brazil. Gol-golnya dan perannya sebagai pemimpin di lini depan U-23 tidak hanya mengangkat piala, tetapi juga menarik perhatian pelatih tim senior Brazil.

Debutnya untuk tim nasional senior Brazil datang pada September 2021, di bawah asuhan pelatih Tite. Matheus Cunha dipanggil untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia dan pertandingan persahabatan, menunjukkan bahwa ia kini dianggap sebagai bagian dari generasi emas sepak bola Brazil. Meskipun persaingan di lini serang timnas Brazil sangat ketat, dengan adanya nama-nama besar seperti Neymar, Vinicius Jr., Richarlison, dan Rodrygo, Matheus Cunha terus berjuang untuk mendapatkan tempat reguler. Ia telah menunjukkan bahwa ia bisa membawa kualitas yang berbeda ke dalam skuad, terutama dengan etos kerja dan fleksibilitasnya. Setiap kali ia mengenakan seragam Seleção, Matheus Cunha bermain dengan penuh semangat dan komitmen, membuktikan bahwa ia adalah pemain yang siap memberikan segalanya untuk negaranya. Meskipun ia belum mengukir banyak gol di level senior, pengalamannya bersama timnas, baik di Olimpiade maupun di kualifikasi Piala Dunia, telah menambah dimensi penting dalam perkembangannya sebagai pemain. Ia adalah bagian dari masa depan tim nasional Brazil, dan banyak yang berharap ia akan terus memainkan peran yang lebih besar di panggung internasional di tahun-tahun mendatang.

Prospek Masa Depan dan Warisan yang Akan Datang

Di usianya yang masih relatif muda, Matheus Cunha sudah memiliki pengalaman yang kaya bermain di tiga liga top Eropa: Bundesliga, La Liga, dan Premier League. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang berbagai gaya sepak bola dan tuntutan yang berbeda, menjadikannya pemain yang lebih adaptif dan matang. Prospek masa depannya terlihat sangat cerah. Dengan performa yang terus meningkat bersama Wolverhampton Wanderers, ia telah membuktikan bahwa ia bisa menjadi penyerang kunci di Liga Primer yang sangat kompetitif. Kemampuannya untuk mencetak gol, memberikan assist, dan melakukan pressing tinggi membuatnya menjadi aset berharga bagi tim manapun.

Musim-musim berikutnya akan sangat penting bagi Matheus Cunha untuk mengukuhkan statusnya sebagai salah satu penyerang terbaik. Jika ia mampu menjaga konsistensi, menghindari cedera, dan terus mengembangkan aspek finishing-nya, tidak diragukan lagi ia akan menjadi target bagi klub-klub yang bersaing di level tertinggi Eropa. Potensinya untuk mencapai level elit dan menjadi pemain reguler di tim nasional Brazil juga sangat besar. Warisan yang mulai dibangun oleh Matheus Cunha adalah tentang seorang pemain yang tidak pernah menyerah, selalu beradaptasi, dan terus berjuang untuk membuktikan dirinya di setiap kesempatan. Ia adalah contoh nyata seorang pemain yang menggabungkan bakat alami dengan kerja keras tanpa henti. Fleksibilitasnya sebagai penyerang serbaguna, dipadukan dengan kepribadiannya yang karismatik, menjadikannya sosok yang menarik untuk diikuti. Para penggemar sepak bola akan terus menyaksikan perjalanan Matheus Cunha dengan antusiasme, berharap ia akan terus mencetak gol-gol spektakuler dan membawa kesuksesan bagi klubnya serta tim nasional Brazil di masa yang akan datang. Ia adalah representasi dari semangat sepak bola Brazil yang tak pernah padam.

Kesimpulan

Perjalanan karir Matheus Cunha adalah narasi inspiratif tentang seorang penyerang Brazil yang menaklukkan tantangan di panggung sepak bola Eropa. Dari awal mula yang menjanjikan di akademi Brazil hingga menjadi bintang di Bundesliga, La Liga, dan kini Premier League, ia telah menunjukkan ketekunan, bakat, dan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Fleksibilitasnya di lini serang, etos kerjanya yang tinggi, serta naluri mencetak golnya menjadikannya aset berharga bagi setiap tim yang dibelanya. Di setiap klub, baik itu FC Sion, RB Leipzig, Atlético Madrid, maupun Wolverhampton Wanderers, Matheus Cunha selalu meninggalkan jejak kontribusi yang signifikan. Ia bukan hanya pencetak gol, tetapi juga playmaker dan pemain yang tak kenal lelah dalam menekan lawan. Pengalaman internasionalnya, terutama medali emas Olimpiade, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penyerang Brazil yang paling menjanjikan. Dengan usia yang masih muda dan potensi yang terus berkembang, masa depan Matheus Cunha di sepak bola terlihat sangat cerah, menjanjikan lebih banyak gol, assist, dan momen-momen tak terlupakan. Ia adalah representasi sejati dari dinamisme dan kegembiraan sepak bola modern.