Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi

Oct 13, 2025 by talynt.org 25 views

Hubungan Nilai Faal Hemostasis dan Tumor Marker pada Pasien Kanker Paru Bukan Sel Kecil dengan Kemoterapi: Sebuah Tinjauan

Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia. Di Indonesia, kanker paru menempati peringkat teratas penyebab kematian akibat kanker. Kanker paru bukan sel kecil (NSCLC) merupakan jenis kanker paru yang paling umum, menyumbang sekitar 85% dari semua kasus kanker paru. Pada pasien NSCLC, seringkali ditemukan aktivitas subklinis berupa koagulasi dan fibrinolisis, yang ditandai dengan peningkatan nilai parameter hemostatis, seperti waktu protrombin (PT), rasio internasional dinormalisasi (INR), waktu tromboplastin parsial teraktivasi (APTT), waktu trombin (TT), dan D-dimer. Peningkatan parameter hemostatis ini dikaitkan dengan prognosis yang kurang baik pada pasien kanker paru.

Di sisi lain, penggunaan serum tumor marker dalam praktik onkologi membantu dalam mendiagnosis dan menentukan jenis patologis dari kanker paru. Beberapa marker tumor yang umum digunakan adalah Carcinoembryonic Antigen (CEA), Cyfra 21-1, dan Neuron Specific Enolase (NSE). Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi.

Metode Penelitian

Penelitian ini melibatkan 41 pasien NSCLC (3 adenocarcinoma, 10 karsinoma sel skuamosa), dengan 35 laki-laki (85,4%) dan 3 perempuan (14,6%) dengan rata-rata usia ± 56,7 tahun. Semua pasien menjalani kemoterapi lini pertama berbasis platinum, seperti kombinasi gemsitabin dan karboplatin, paklitaksel dan karboplatin, atau vinorelbin dan karboplatin. Pemeriksaan darah untuk menilai parameter hemostatis (PT, INR, APTT, TT, dan D-dimer) dan serum tumor marker (CEA, Cyfra 21-1, NSE) dilakukan sebelum kemoterapi siklus pertama dan setelah empat atau enam siklus kemoterapi.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai parameter hemostatis dan serum tumor marker sebelum dan sesudah kemoterapi (nilai p > 0,05). Namun, terdapat korelasi negatif yang tidak bermakna antara nilai parameter hemostatis dengan nilai serum tumor marker pada pasien NSCLC setelah kemoterapi (nilai p < 0,05).

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada hubungan signifikan antara nilai parameter hemostatis dan serum tumor marker sebelum dan sesudah kemoterapi, terdapat kecenderungan korelasi negatif yang tidak bermakna antara kedua parameter tersebut setelah kemoterapi. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa perubahan dalam sistem hemostatis mungkin memiliki peran dalam respons pengobatan terhadap kemoterapi pada pasien NSCLC.

Penting untuk Dicatat

Penelitian ini memiliki jumlah sampel yang terbatas, sehingga hasil yang didapat perlu divalidasi dengan penelitian lanjutan yang melibatkan lebih banyak pasien.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami mekanisme di balik korelasi negatif yang tidak bermakna antara parameter hemostatis dan tumor marker setelah kemoterapi.

Pengetahuan tentang hubungan antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi dapat membantu dalam memantau respons pengobatan dan mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi.

Pentingnya Konsultasi Medis

Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi medis. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan Anda, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi.

Saran

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi. Selain itu, penting untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk pasien NSCLC yang memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi.

Pertanyaan dan Jawaban

Q1: Apa itu kanker paru bukan sel kecil (NSCLC)?

A1: Kanker paru bukan sel kecil (NSCLC) adalah jenis kanker paru yang paling umum, menyumbang sekitar 85% dari semua kasus kanker paru. NSCLC dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan lain-lain.

Q2: Apa yang menyebabkan peningkatan nilai parameter hemostatis pada pasien NSCLC?

A2: Peningkatan nilai parameter hemostatis pada pasien NSCLC dapat disebabkan oleh aktivitas subklinis berupa koagulasi dan fibrinolisis. Hal ini dapat ditandai dengan peningkatan nilai parameter hemostatis, seperti waktu protrombin (PT), rasio internasional dinormalisasi (INR), waktu tromboplastin parsial teraktivasi (APTT), waktu trombin (TT), dan D-dimer.

Q3: Apa itu serum tumor marker?

A3: Serum tumor marker adalah biomarker yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis patologis dari kanker paru. Beberapa marker tumor yang umum digunakan adalah Carcinoembryonic Antigen (CEA), Cyfra 21-1, dan Neuron Specific Enolase (NSE).

Q4: Apa tujuan penelitian ini?

A4: Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai korelasi antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi.

Q5: Apa hasil penelitian ini?

A5: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai parameter hemostatis dan serum tumor marker sebelum dan sesudah kemoterapi. Namun, terdapat korelasi negatif yang tidak bermakna antara nilai parameter hemostatis dengan nilai serum tumor marker pada pasien NSCLC setelah kemoterapi.

Q6: Apa implikasi hasil penelitian ini?

A6: Hasil penelitian ini membuka kemungkinan bahwa perubahan dalam sistem hemostatis mungkin memiliki peran dalam respons pengobatan terhadap kemoterapi pada pasien NSCLC.

Q7: Apa yang perlu dilakukan untuk memahami hubungan antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi?

A7: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi. Selain itu, penting untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk pasien NSCLC yang memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi.

Q8: Apa yang perlu dilakukan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan Anda?

A8: Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan Anda, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi.

Q9: Apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk pasien NSCLC yang memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi?

A9: Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara parameter hemostatis dan serum tumor marker pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi. Selain itu, penting untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk pasien NSCLC yang memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi.

Q10: Apa yang perlu dilakukan untuk memantau respons pengobatan dan mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi?

A10: Penting untuk melakukan pemeriksaan darah secara teratur untuk memantau respons pengobatan dan mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi terkait koagulasi. Selain itu, penting untuk melakukan konsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan saran yang tepat.