Percobaan Cahaya Monokromatik

Oct 13, 2025 by talynt.org 19 views

Pendahuluan

Cahaya monokromatik adalah cahaya yang memiliki panjang gelombang yang tetap dan tidak berubah. Dalam percobaan ini, kita akan menggunakan cahaya monokromatik untuk menjatuhkan cahaya pada permukaan logam yang memiliki fungsi kerja 2,1 eV. Fungsi kerja adalah energi minimum yang diperlukan untuk menjatuhkan elektron dari keadaan dasar ke keadaan tinggi. Dalam kasus ini, kita ingin mengetahui apakah cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Teori Dasar

Cahaya monokromatik dapat menjatuhkan elektron pada permukaan logam jika energinya lebih besar atau sama dengan fungsi kerja logam. Energi cahaya monokromatik dapat dihitung menggunakan rumus:

E = hc/λ

di mana E adalah energi cahaya, h adalah konstanta Planck, c adalah kecepatan cahaya, dan λ adalah panjang gelombang cahaya.

Metode Percobaan

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda. Logam yang digunakan memiliki fungsi kerja 2,1 eV. Percobaan dilakukan dengan menembak cahaya monokromatik pada permukaan logam dan mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan. Jika cahaya monokromatik memiliki energi yang lebih besar atau sama dengan fungsi kerja logam, maka intensitas cahaya yang dipantulkan akan meningkat.

Hasil Percobaan

Hasil percobaan dapat dilihat dalam tabel berikut:

No	Panjang Gelombang (Å)	Energi (eV)
1	6.600	1.88
2	9.800	1.27
3	7.800	1.60
4	10.400	1.19

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 6.600 Å memiliki energi yang lebih besar dari fungsi kerja logam. Oleh karena itu, intensitas cahaya yang dipantulkan akan meningkat jika cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 6.600 Å digunakan.

Pembahasan

Dari hasil percobaan, dapat dilihat bahwa cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 6.600 Å dapat menjatuhkan elektron pada permukaan logam. Energi cahaya monokromatik ini lebih besar dari fungsi kerja logam, sehingga intensitas cahaya yang dipantulkan meningkat. Hasil ini menunjukkan bahwa cahaya monokromatik dapat digunakan untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Kesimpulan

Dalam percobaan ini, kita menggunakan cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 6.600 Å dapat menjatuhkan elektron pada permukaan logam. Energi cahaya monokromatik ini lebih besar dari fungsi kerja logam, sehingga intensitas cahaya yang dipantulkan meningkat. Hasil ini menunjukkan bahwa cahaya monokromatik dapat digunakan untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Referensi

[1] Cahaya Monokromatik. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.
[2] Fungsi Kerja Logam. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.
[3] Percobaan Cahaya Monokromatik. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.

Pendahuluan

Dalam artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang percobaan cahaya monokromatik yang dijatuhkan pada permukaan logam dengan fungsi kerja 2,1 eV. Dalam artikel ini, kita akan menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin muncul dalam percobaan ini.

Q&A

Q: Apa itu cahaya monokromatik?

A: Cahaya monokromatik adalah cahaya yang memiliki panjang gelombang yang tetap dan tidak berubah. Dalam percobaan ini, kita menggunakan cahaya monokromatik untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Q: Bagaimana cara mengukur energi cahaya monokromatik?

A: Energi cahaya monokromatik dapat dihitung menggunakan rumus:

E = hc/λ

di mana E adalah energi cahaya, h adalah konstanta Planck, c adalah kecepatan cahaya, dan λ adalah panjang gelombang cahaya.

Q: Apa yang terjadi jika cahaya monokromatik memiliki energi yang lebih kecil dari fungsi kerja logam?

A: Jika cahaya monokromatik memiliki energi yang lebih kecil dari fungsi kerja logam, maka intensitas cahaya yang dipantulkan akan menurun. Hal ini karena cahaya monokromatik tidak memiliki energi yang cukup untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Q: Bagaimana cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik yang tepat?

A: Panjang gelombang cahaya monokromatik yang tepat dapat ditentukan dengan mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan. Jika intensitas cahaya yang dipantulkan meningkat, maka panjang gelombang cahaya monokromatik yang digunakan adalah yang tepat.

Q: Apa yang terjadi jika cahaya monokromatik memiliki energi yang lebih besar dari fungsi kerja logam?

A: Jika cahaya monokromatik memiliki energi yang lebih besar dari fungsi kerja logam, maka intensitas cahaya yang dipantulkan akan meningkat. Hal ini karena cahaya monokromatik memiliki energi yang cukup untuk menjatuhkan elektron pada permukaan logam.

Q: Bagaimana cara mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan?

A: Intensitas cahaya yang dipantulkan dapat diukur menggunakan alat ukur intensitas cahaya. Alat ini dapat mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengukurnya dalam satuan intensitas.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin muncul dalam percobaan cahaya monokromatik yang dijatuhkan pada permukaan logam dengan fungsi kerja 2,1 eV. Dengan memahami jawaban-jawaban ini, kita dapat lebih baik dalam melakukan percobaan ini dan memahami prinsip-prinsip dasar yang terkait dengan cahaya monokromatik.

Referensi

[1] Cahaya Monokromatik. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.
[2] Fungsi Kerja Logam. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.
[3] Percobaan Cahaya Monokromatik. Diakses pada tanggal 10 Maret 2023.